A. Pembelajaran Induktif dan
Pembelajaran Deduktif
1.1. Pengertian
Pembelajaran induktif
Menurut
Hilda Taba, proses pembelajaran merupakan aktivitas yangkompleks. Proses
pembelajaran mencakup banyak variabel, yaitu variabeltujuan, guru, siswa,
proses belajar, dan susunan pembelajaran. Untukmengembangkan strategi
pembelajaran, variabel-variabel penting tersebutdi atas, perlu dipertimbangkan.
Oleh karena itu, Strategi pembelajaran menurut Hilda Taba adalah pola dan
urutan tingkah laku guru untukmenampung semua variabel-variabel pembelajaran
secara sadar dansistematis, (Suprihadi, 1993: 93).Strategi pembelajaran
merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran
berhubungan dengan cara-cara yangdipilih guru untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Cara-cara itu, mencakup sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan
yang berwujud pengalamanbelajar bagi siswa.
Strategi
pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi
sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada pembelajaran induktif guru
langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan
ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru
membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi
yang diberikan tadi.
Strategi
pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam
belajar. pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya
(questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru
akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara
berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif
ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk
membuat siswa berpikir.
Pada
pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh. Dari
contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil
keputusan yang bersifat umum.Pendekatan induktif adalah suatu strategi yang
direncanakan untuk membantu sisiwamengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dan kreatif melalui observasi,membandingkan, penemuan pola, dan
menggeneralisasikannya. Guru biasanya menciptakansuasana aktif belajar dengan
mendorong siswa mengadakan pengamatan dan memfokuskan pengamatan melalui
pertanyaan-pertanyaan. Pada pendekatan induktif ini seorang siswa haruslebih
aktif. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan
demonstrasi.
Struktur
sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan
untuk belajar melalui strategi pembelajaran induktif. pembelajaran induktif
mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas
dan terlepas dari resiko takut dan malu saat memberikan pendapat, bertanya,
membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat
menjatuhkan semangat belajar. strategi ini dikembangkan atas dasar beberapa
postulat sebagai berikut:
- Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
- Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
- Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.
Jenis
pendekatan induktif :
·
Membentuk
satu generalisasi daripada contoh-contoh tertentu. Misalnya mencari cirri-ciri
yang sama dari berbagai jenis pasar.
·
Membentuk
satu prinsip dari uji kajian tertentu.
·
Membentuk
satu hukum dari pernyataan-pernyataan tertentu. Misalnya mendapat hukum
permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan pedagang.
·
Mendapat
satu teori dari urutan suatu pemikiran.
Ciri-ciri
dari strategi pembelajaran induktif adalah :
- Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
- Berstruktur rendah
- Penggunaan waktu yang kurang efisien
- Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu
1.2. Pengertian
Pembelajaran Deduktif
Pembelajaran
deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif.
Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan
contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing
siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran,
keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya
pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi.
Dalam
strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang umum kepada hal
yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang
astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke
kesimpulan yang logis.
Langkah-langkah
dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap:
- pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.
- pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.
- pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Misalnya, bila diambil contoh untuk pengajaran tentang kalimat tunggal, maka pengajar memulai dengan definisi kalimat tunggal, contoh-contoh kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan penjelasan ciri-ciri kalimat tunggal. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan straegi pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.
Dapat
dikatakan juga strategi deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah
mulai dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan,
dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau
atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau
contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada
pelajaran mengenai konsep “terdefinisi”.
Pembelajaran
deduktif terdiri dari empat tahap:
a)
guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang
mana dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
b)
guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,
c)
guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan
bukan esensi dari konsep-konsep,
d)
siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru
Pembelajaran
deduktif merupakan strtegi pembelajaran yang mengutamakan penalaran dari umum
ke khusus. Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi
model pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan
generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara
aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan
serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih
aktif daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya
jawab dan simulasi.
Ciri-ciri
pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
a)
Berorientasi pada siswa
b)
Berstruktur tinggi
c)
Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d)
Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
Sintak
pembelajaran deduktif adalah :
a)
Menyatakan abstraksi
b)
Memberi ilustrasi
c)
Aplikasi
d)
Penutup
B. Kelebihan Dan
Kelemahan Pembelajaran Induktif dan Deduktif
2.1.Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran Induktif
- Kelebihan yang menonjol dan mudah dipahami diantaranya :
- Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
- Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
- Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
- Kelemahan Model Pembelajaran Induktif
- Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hamper sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
- Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
- Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
- Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
- Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
- Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
- Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
2.2.Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran deduktif
- Kelebihan Pembelajaran Deduktif
a)
Cara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran
b)
Pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran, guru
memberikan penerangan sebelum memulai pembelajaran.
- Kelemahan pembelajaran Deduktif
a)
Keaktifan siswa dalam mengeplorasikan kemampuan masih terbatas
b)
Dalam menarik kesimpulan dari konteks umum yang diberikan guru siswa dibatasi
konteks tersebut.
C. Langkah-langkah
Pembelajaran Induktif Dan Pembelajaran Deduktif
3.1. Pada
Pembelajaran Induktif
Strategi
pembelajaran ini menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas
fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin
mendukung hasil simpulan. Langkah-langkah yang harus tempuh dalam
strategi pembelajaran dengan pendekatan induktif yaitu:
·
guru
memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif
·
guru
menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa
memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,
·
guru
menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat
perkiraan.
·
menyimpulkan,
memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh
tersebut serta tindak lanjut.
Postulat
yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus
diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif
melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara
mengajarkannya.Taba mengidentifikasi tiga keterampilan berpikir induktif:
- Konsep pembentukan (belajar konsep)
Tahap
ini mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep), kelompok barang
yang sama secara bersama-sama, beserta label tersebut (dengan nama konsep).
Langkah-langkah:
1)
Membuat daftar konsep.
2)
Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama.
3)
Pemberian label atau kategorisasi.
Strategi
kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan
menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep),
cara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Langkah-langkah:
1)
mengidentifikasi dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.
2)
menjelaskan dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.
3)
membuat kesimpulan.
3. Penerapan prinsip-prinsip
Strategi
ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat
merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya
mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi
permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu
prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.
Langkah-Langkah:
1)
Membuat hipotesis, memprediksi konsekuensi.
2)
Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atau prediksi.
3)
Menguji hipotesis/prediksi
3.2. Pada
Pembelajaran Deduktif
Dalam
strategi belajar mengajar deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai
dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan,
dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau
atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau
contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada
pelajaran mengenai konsep “terdefinisi”.
Pembelajaran
deduktif terdiri dari empat tahap:
- guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
- guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,
- guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep-konsep,
- siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru
Contoh
penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran : konsep
pasar.Tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pasar”. Rumusan
konsep: pasar ialah tempat bekumpulnya penjual dan pembeli, terjadi transaksi,
barang dan jasa”.
Proses
pembelajaran:
- Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .
- Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di papan tulis (di bawah rumusan konsep).
- Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika digunakan alat peraga.
- Siswa
diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.
Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.
Langkah-langkah
yang dapat Anda tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan deduktif
dijelaskan sebagai berikut
a)
guru memilih konsep, prinsip, Inisiasi aturan yang akan disajikan,
b)
guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan
definisi dan contoh-contohnya,
c)
guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun
hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung
oleh media yang cocok,
d)
guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa
keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus
D.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi
Strategi
pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai
pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan
dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari
- rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
- analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan
- jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
Kriteria
pemelihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam memilih strategi
pembelajaran, yaitu:
- Berorientasi pada tujuan pembelajaran
- Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja).
- Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indera peserta didik.
Atas
beberapa pertimbangan mengenai pemilihan strategi pembelajaran di atas maka
alas an untuk memilih pembelajaran induktif dan deduktif adalah sebagai berikut
:
Dengan
Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus
(sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi
Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun
konsep terdefinisi.
Dengan
Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum,
generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian
itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat
digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
E.
Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran dari Strategi Tersebut
Ditinjau
dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran
induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang
dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebuh dahulu untuk kemudian
dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilistrasi atau bahan pelajaran yang dipelajari
dimulai dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal
yan konkrit.strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum kekhusus.
Sebaliiknya
dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari
hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa
dihadapkan pada materi yang komplek dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan
strategi pembelajaran dari umum kekhusus.Pembelajaran deduktif, umum-khusus,
abstrak-konkrit: guru menyampaikan aturan, prinsip baru diberi contoh-contohnya
pada siswa.
Pembelajaran
deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti
dengan contoh-contoh dan yang bukan contohnya Pembelajaran induktif,
dimulai dari contoh lalu membahas definisinya. Selain ragam dan macam strategi
pembelajran induktif dan pembelajaran deduktif. Pembelajaran deduktif
dikembangkam oleh Filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan
didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta
semakin mendukung hasil simpulan.pada abad pertengahan, system induktif ini
disebut juga sebagai dogmatif, artinya langsung mempercayai begitu saja tanpa
berfikir rasional.
Deduktif,
sebagai kebalikan induktif adalah prosses penalaran yang beranjak dari umum ke
yang khusus atau dari suatu premis menujuk ke suatu konklusi logis.
Kesimpulan-kesimpulan tenyang suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu
prinsip umum yang berlaku bagi semua kasus yang semacam. Dictionary of
Education mendefinisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar yang beranjak
dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai padaa
konklusu-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.
F.
Implementasi
strategi
deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi
atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu
penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan
menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif
antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai konsep “terdefinisi”.
Contoh
penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran :
konsep makhluk hidup. tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri
makhluk hidup”.
Rumusan konsep: makhluk hidup ialah makhluk yang memerlukan makanan, bergerak, tumbuh,berkembang biak, dan bernafas”.
Rumusan konsep: makhluk hidup ialah makhluk yang memerlukan makanan, bergerak, tumbuh,berkembang biak, dan bernafas”.
Proses
pembelajaran:
a)
Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .
b)
Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan,
bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang
dikemukakan siswa ditulis di papan tulis (di bawah rumusan konsep).
c)
Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh.
Guru melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan
lebih baik jika digunakan alat peraga.
d)
Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan
atribut-atributnya.
Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.
Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.
Srategi
belajar mengajar induktif Dalam strategi belajar mengajar induktif, pesan atau
materi pelajaran diolah mulai dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju
yang umum yaitu generalisasi atau rumusan konsep atau aturan. Model
pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil; 2002:127), model
yang didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir.
Taba
(Joyce dkk, 2002) membangun model ini dengan pendekatan yang didasarkan atas
tiga asumsi, yaitu:
a)
Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang digunakan oleh Taba
berarti membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui
latihan (practice).
b)
Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini
berarti bahwa siswa menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran.
Siswa menyusun data ke dalam sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data
dengan data yang lain, membuat generalisasi dari hubungan yang mereka temukan,
dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan menjelaskan fenomena.
c)
Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat
Taba bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang
harus menguasai satu keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak
bisa dibalik.
Contoh sederhana dari pembelajaran induktif adalah menentukan dua atau lebih garis yang sejajar (guru menggunakan konsep tangent geometri, yang mana guru memberikan contoh beberapa garis).
Contoh
penggunaannya: Seperti halnya seperti contoh di atas (penggunaan strategi
belajar mengajar deduktif), rumuskan dulu: bahan pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan rumusan konsepnya.
0 comments:
Post a Comment