Keterampilan yang Harus Dikuasai Guru
dalam Proses Pembelajaran
Pemerintah
sering melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru, antara lain melalui
pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal dengan menyekolahkan
guru ketingkat yang lebih tinggi. Kendati pun dalam pelaksanaannya masih jauh
dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upaya tersebut paling tidak telah
menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan sebagian besar guru memiliki ijazah
perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan guru ini hendaknya berkolerasi
positif dengan kualitas pendidikan, bersama dengan faktor lain yang
mempengaruhinya.
Dalam praktik pendidikan sehari-hari, masih banyak
guru yang belum menguasai keterampilan atau variasi pengelolaan kelas dalam
menunaikan tugas dan fungsinya. Hal tersebut sering kali tidak disadari oleh
para guru, bahkan masih banyak guru yang belum menguasai keterampilan proses
pembelajaran, bahkan masih banyak yang menganggap hal ini biasa dan wajar. Padahal,
sekecil apapun kekurangan yang dilakukan oleh guru, khususnya dalam
pembelajaran, akan berdampak negatif terhadap perkembangan peserta didik.
Seorang guru harus mampu memahami kondisi-kondisi
yang memungkinkan dirinya menerapkan keterampilan untuk mengkondisikan suasana
belajar di kelas, dan yang paling penting adalah mengendalikan dirinya sehingga
mampu menghindari dari kesalahan yang mungkin akan dilakukanya.
Dari berbagai hasil kajian menunjukan bahwa
sedikitnya terdapat delapan keterampilan yang harus dikuasai para guru dalam
pembelajaran. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah :
1.
Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memberi Penguatan
3.
Keterampilan Mengadakan Variasi
5.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
7.
Keterampilan Mengelola Kelas
8.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan
1.
Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya
sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,
karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan
pertanyaan, dan kualitas pertanyaan guru akan menentukan kualitas jawaban
peserta didik.
Ada 2 keterampilan
bertanya guru :
a.
Keterampilan bertanya Dasar
Keterampilan bertanya
dasar mencakup: pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan, memusatan
perhatian, memberi giliran dan menyebaran pertanyaan, pemberian waktu berfikir,
dan pemberian tuntunan.
b.
Keterampilan bertanya Lanjutan
Keterampilan bertanya
lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan bertanya dasar. Keterampilan
bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru meliputi: pengubahan tuntunan
tingkat kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan
mendorong terjadinya interaksi
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan
(reinforcement) merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat
dilakukan secara verbal, dan non verbal, dengan prinsip kehangatan,
keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari poenggunaan respon yang negative.
Penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian seperti bagus,
tepat, bapak puas dengan hasil kerja kalian. Sedangkan pujian secara non verbal
dapat dilakukan dengan: gerakan mendekati peserta didik, sentuhan, acungan
jempol, dan kegiatan yang menyenangkan.
Penguatan dilakukan
bertujuan untuk:
1.
Meningkatkan perhatian peserta didik
terhadap pembelajaran
2.
Merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar
3.
Meningkatkan kegiatan belajar, dan
membina perilaku yang produktif.
3.
Keterampilan Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi
merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran dalam upaya
untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh
partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta
mengurangi kejenuhan.
Variasi dalam kegiatan
pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat bagian:
a. Variasi
dalam mengajar
Dapat dilakukan sebagai
berikut :
·
Variasi suara
·
Membuat kesenyapan sejenak
·
Mengadakan kontak pandang dengan peserta
didik
·
Variasi gerakan badan dan mimik
·
Mengubah posisi kegiatan
b.
Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar
Dapat
dilakukan sebagai berikut :
·
Variasi alat dan bahan yang dapat
dilihat
·
Variasi alat dan bahan yang dapat
didengar
·
Variasi alat dan bahan yang dapat diraba
dan dimanipulasi
· Variasi
penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar
·
Variasi dalam pengelompokan peserta
didik
·
Variasi tempat kegiatan pembelajaran
·
Variasi dalam pola pengaturan guru
·
Variasi dalam pengaturan hubungan guru
dengan peserta didik
·
Variasi dalam pengorganisasian pesan
4.
Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan
adalah mendiskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan
data sesuai dengan waktu dan hokum-hukum yang berlaku.
Terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan penjelasan:
1.
Penjelasan dapat dilakukan selama
pembelajaran
2.
Penjelasan harus menarik perhatian
peserta didik
3. Penjelasan
dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan atau menjelaskan materi pembelajaran
4. Materi
yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dan bermakna bagi peserta didik
5. Penjelasan
yang diberiukan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan
peserta didik
5.
Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran
Membuka dan menutup
pembelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan
mengakhiri pembelajaran. Embuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara
professional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran
antara lain:
1.
Membangkitkan motivasi belajar peserta
didik
2.
Peserta didik memiliki kejelasan
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan
3. Peserta
didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai pendekatan yang akan diambil
dalam mempelajari materi pembelajaran
4.
Peserta didik memahami hubungan
pengalaman yang dimiliki dengan hal-hal yang akan dipelajari
5. Peserta
didik mengetahui keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan terhadap bahan
yang dipelajari.
6.
Keterampilan Membimbing Diskusi
Kelompok
Diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk
mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membimbing diskusi adalah sebagai berikut: (1) memusatkan perhatian
peserta didik pada tujuan dan topic diskusi, (2) memperluas masalah atau urun
pendapat, (3) menganalisis pandangan peserta didik, (4) meningkatkan
partisipasi peserta didik, (5) menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan (6)
menutup diskusi.
7.
Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam mengelola kelas adalah: (1) kehangatan dan
keantusiasan, (2) tantangan, (3) bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada
hal-hal positif, dan (6) penanaman disiplin diri’
Keterampilan mengelola
kelas memiliki komponen sebagai berikut:
a.
Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran
· Menunjukan
sikap tanggap dengan cara memandang, mendekati, memberikan pernyataan dan
memberi reaksi terhadap gangguan kelas
·
Membagi perhatian secara visual dan
verbal
·
Memusatkan perhatian kelompok
·
Memberi petunjuk yang jelas
·
Memberi teguran secara bijaksana
·
Memberi penguatan jika diperlukan
b. Keterampilan
yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal
·
Modifikasi perilaku
· Mengelola kelompok dengan cara (1)
meningkatkan kerjasama dan keterlibatan, (2) menangani konflik dan memperkecil
masalah
·
Menemukan dan mengatasi perilaku yang
menimbulkan masalah
8.
Keterampilan Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok
kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang
lebih akrak antara guru dan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
peserta didik. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat
dilakukan dengan,
- Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas
- Membimbing dan memudahkan belajar yang mencakup penguatan, proses awal, supervise, dan interaksi pembelajaran
- Perencanaan penggunaan ruangan
- Pemberian tugas yang jelas, menantang dan menarik
Dengan menguasai
keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pembelajaran, membimbing diskusi, mengelola kelas dan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. guru akan dapat menciptakan
pembelajaran kreatif dan menyenangkan, sehingga akan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Sumber
Referensi :
0 comments:
Post a Comment